Epistemologi Al-Jabiri juga biasa disebut Epistemologi Kritis. Pemikirannya berfokus pada cara pandang baru dalam memahami pengetahuan yang berbeda dari cara pandang lama.
Epistemologi Al-Jabiri menekankan bahwa pengetahuan itu haruslah kritis, kontekstual, kultural, dalam sejarah, dan dibentuk oleh manusia itu sendiri. Dalam pandangannya, cara pandang tradisional dalam pencapaian pengetahuan melalui otoritas keagamaan harus ditinggalkan, dan harus bersandar pada pemikiran kritis dan terbuka.
Konsep pemikiran kritis yang menjadi landasan epistemologi Al-Jabiri diterapkan dalam proses pemikiran pengembangan pengetahuan. Pengetahuan tidak hanya sekadar dikonsumsi, tetapi juga diproduksi dalam konteks kritis dan reflektif yang melibatkan perdebatan, evaluasi, dan pemikiran yang terbuka. Oleh karena itu, pengetahuan dihasilkan tidak terlepas dari proses kritis dalam pengembangan teori pengetahuan itu sendiri.
Dalam pengembangan teorinya, Al-Jabiri menggunakan pendekatan hermeneutika untuk memahami teks budaya atau agama. Hermeneutika adalah cara pandang atau metodologi penafsiran teks. Hermeneutika memungkinkan untuk pemetaan pengetahuan secara multidimensi melalui pengenalan konteks sosial, budaya, dan sejarah.
Secara keseluruhan, epistemologi Al-Jabiri pada dasarnya adalah tentang bagaimana pengetahuan bisa ditemukan dan dikembangkan melalui pemikiran kritis dan reflektif pada konteks sosial dan kultural yang berubah. Ia juga menyetujui bahwa sumber pengetahuan tidak hanya bergantung pada kitab suci namun juga dihasilkan melalui proses kritis yang melibatkan aktor dalam kelompok masyarakat secara terbuka dan kritis.
Lanjut ke, konsep pemikiran ilmiah yang mendasari pemikiran al Jabiri
#aljabiri #episetemologi #islam
Comments
Post a Comment