Kali ini kita akan mempelajari Epistemologi menurut Al Jabiri.
Berikut ada beberapa subtopik yang akan kita bahas dalam artikel ini terkait dengan Konsep Epistemologi Al Jabiri:
1. Latar belakang sejarah pemikiran Al Jabiri
2. Definisi Epistemologi Al Jabiri
3. Konsep pemikiran ilmiah yang mendasari Epistemologi Al Jabiri
4. Perbedaan antara Epistemologi Al Jabiri dengan Epistemologi Barat
5. Implikasi Epistemologi Al Jabiri terhadap pendidikan Islam
6. Analisis kritis terhadap teori Epistemologi Al Jabiri
7. Penerapan Epistemologi Al Jabiri dalam kehidupan sehari-hari
8. Perbandingan Epistemologi Al Jabiri dengan epistemologi Muslim lainnya
9. Hubungan antara pemikiran Al Jabiri dan filosofi Islam
10. Keterkaitan antara Epistemologi Al Jabiri dengan konsep tauhid.
------------------------------------------------------------
Mari kita mulai dengan,
1. Latar belakang sejarah pemikiran Al Jabiri
Mohammed Abed Al Jabri lahir pada 27 April 1936 di Douar Hicher, sebuah desa di Tunisia. Di usia muda, ia menunjukkan kecintaannya pada ilmu dan pengetahuan dengan mempelajari berbagai disiplin ilmu, termasuk filsafat, sastra, sosiologi, dan sejarah. Ia kemudian menempuh pendidikan tinggi di Paris, Prancis, di mana ia menyelesaikan tesisnya tentang filsafat modern.
Menariknya, meski tinggal di Prancis, Al-Jabiri mengutamakan perjuangan politik di negaranya sendiri, Tunisia. Ia memimpin gerakan mahasiswa melawan kolonialisme Prancis dan menjadi anggota bersenjata desakan kemerdekaan Tunisia. Setelah meraih kemerdekaan di tahun 1956, Al-Jabiri terus mengabdikan dirinya pada negaranya, dengan menjadi profesor ilmu politik di Universitas Tunis.
Salah satu karya besar yang membuat namanya terkenal adalah bukunya yang berjudul "Kritisisme dan Kebajikan : Kritik terhadap Pendekatan Islam Tradisional dalam Mempahami Teori Pengetahuan". Dalam buku ini, Al-Jabiri menyingkap problematika pemahaman tradisional Islam yang masih mempertahankan pengetahuan melalui otoritas keagamaan.
Pemikiran Al-Jabiri sendiri kerap disebut sebagai "Epistemologi Kritis" atau "Pemikiran Kritis". Ia menekankan bahwa pengetahuan itu haruslah bertumpu pada pengamatan, analisa dan refleksi kritis dalam konteks sosial dan kultural yang berubah. Dalam pandangannya, sumber pengetahuan tak bisa hanya bergantung pada nas atau kitab suci, melainkan harus dipahami melalui landasan kebenaran yang berpijak pada rasionalitas dan metode logika yang benar.
Dalam menjalani perjalanan kariernya, Al-Jabiri dibuatkan tempat di berbagai organisasi internasional, termasuk Majelis Konstituante Terakhir, dan dia juga memperoleh beberapa penghargaan dalam berbagai bidang akademik mulai dari filsafat politik hingga teori pengetahuan.
Sayangnya, Al-Jabiri meninggal dunia pada tahun 2010. Namun sumbangannya bagi kemajuan pemikiran sangatlah besar, khususnya dalam konteks filsafat Islam modern serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah dunia Arab. Kesamadiannya terhadap sistem pemikiran dan komitmen pada perjuangan sosial menjadikan namanya tidak terlupakan bagi sejarah pemikiran Islam modern.
Lanjut ke, Definisi Epistemologi Al Jabiri
#aljabiri #episetemologi #islam
Comments
Post a Comment